Biografi T.B. Simatupang “ Pahlawan Militer Dari Sumatera Utara”

Biografi T.B. Simatupang Pahlawan Nasional

    Profil T.B. Simatupang    

Nama : Tahi Bonar Simatupang
Lahir :  Sidikalang, Sumatera Utara, 28 Januari 1920
Meninggal : Jakarta, 1 Januari 1990 (umur 69 tahun)
Agama : Kristen
Kebangsaan : Indonesia
Pasangan : Sumarti Budiardjo
Nama Ayah : Simon Mangaraja Soaduan Simatupang
Nama Ibu : Mina Boru Sibutar
Anak 4 :  Tigor, Toga, Siadji, dan Ida Apulia

    Biografi T.B. Simatupang    

Bagi kaum awam maupun terpelajar nama dari T.B. Simatupang hanya dikenal dan diidentikan sebagai nama dari sebuah jalan yang ada di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan. Seorang pahlawan militer yang memiliki strategi yang bagus dalam melawan penjajah. Akan tetapi nama tersebut jarang terdengar dan paling cuma dijumpai saat melewati kota tersebut dan mempelajari pelajaran sejarah di sekolah. Namun, tidak ada salahnya jika mengulas dan mengenal kembali tentang biografi T.B. Simatung sosok pahlawan militer dari Sumatera Utara. Agar anda dapat mengetahui secara gamblang tentang perjalanan dan tokoh pahlawan militer dari Sumatera Utara ini. 
Seorang pahlawan militer yang namanya telah diidentikan sebagai nama jalan di daerah Jakarta Selatan ini memiliki nama lengkap Tahi Bonar Simatupang atau lebih dikenal sebagai T.B. Simatupang. Ia lahir pada tanggal 28 Januari tahun 1920 di Sidikalang, Sumatera Utara dan meninggal di usia 69 tahun di Jakarta pada tanggal 1 Januari 1990. Ia adalah anak ke dua dari tujuh bersaudara. Dalam biografi T.B. Simatupang disebutkan bahwa ia lahir dari keluarga yang sederhana. Ayahnya bernama Simon Mangaraja Soaduan Simatupang, beliau bekerja sebagai seorang pegawai tukang pos. Pahlawan Simatupang ini menempuh sekolah pendidikannya di HIS Pematangsiantar, ia lulus pada tahun 1934. Lalu melanjutkan pendidikannya di MULO Tarutung tahun 1937, kemudian di AMS Jakarta dan lulus pada tahun 1940. Setelah menempuh pendidikan dasar dan menengah, T.B. Simatupang mendaftarkan diri di pendidikan kemiliteran dan di terima di KMA (koninklije militaire academie) di bandung hingga tahun 1942.
Setelah menyelesaikan studi kemiliterannya, dalam biografi T.B. Simatupang, ia adalah seorang ahli militer yang memiliki startegi perang dan menjadi seorang diplomat yang sangat ulung. Perjalanan T.B. Simatupang dalam melawan Belanda untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia, ia diangkat sebagai wakil staf angkatan perang RI pada tahun 1958-1949 dan menjabat sebagai kepala staf angkatan RI pada tahun 1950-1954 diusianya yang masih muda. Tahun 1954-1959 Simatupang diangkat sebagai penasehat militer di bagian Departemen Pertahan RI. Karena memiliki perbedaan prinsip dengan presiden Soekarno, kemudian ia mengunduran diri dengan memiliki pangkat sebagai letnan jendral dari dinas aktif saat kemiliterannya.
Setelah selesai dan tidak aktif dalam hal kemiliteran Negara RI, ia mengisi hari-harinya dengan melakukan kegiatan di sebuah gereja. Banyak sumbangan yang ia berikan kepada umat Kristen tentang pengembangan landasan etik teologi untuk dijadikan dasar tanggung jawab kepada bangsa dan masyarakat Indonesia. Keterlibatan ia di sebuah organisasi maupun lembaga dari kalangan Kristen, kemudian ia dijuluki sebagai “ Teoretikus Oikumenis” pertama yang lahir dari kalangan gereja Indonesia setelah kemerdekaan RI. Dalam biografi T.B. Simatupang ia juga dikenal sebagai tokoh yang memberikan banyak sumbangan bagi pekabaran injil di Batak, khususnya pada zaman Dr. Ingwer Ludwig Nommensen.
Sejak kecil T.B. Simatupang adalah seorang yang ahli dalam membaca dan menulis. Dalam biografinya menyebutkan bahwa ada 3 karl yang telah mempengaruhi pikiran dan hidupnya. 3 karl tersebut adalah Karl Von Clausewitz, seorang tokoh ahli dalam strategi kemiliteran, Karl Barth dan Karl Marx, seorang teologi protestan terkemuka pada abad ke-20. Semua yang mencangkup kehidupan dari Simatupang mencerminkan peranan dari 3 karl tersebut. Di lingkungan masyarakat, T.B. simatupang pernah menjabat sebagai ketua yayasan di UKI dan ketua yayasan di IPPM. Ia juga merupakan salah satu pencetus dari lembaga ini, ketika banyak orang yang belum memikirkannya. T.B. Simatupang percaya bahwa Negara Indonesia memerlukan pemimpin-pemimpin yang mempunyai dan menguasai ilmu-ilmu managemen baik itu di bagian perusahaan maupun di sekitar masyarakat. Semoga biografi T.B. Simatupang di atas dapat memberikan wacana dan manfaat bagi para pembaca.

    Karya tulis T.B. Simatupang    

  • Soal-soal Politik Militer di Indonesia (1956)
  • Laporan dari Banaran: Kisah Pengalaman Seorang Prajurit selama Perang Kemerdekaan (1960)
  • Pemerintah, Masjarakat, Angkatan Perang: Pidato-pidato dan karangan-karangan 1955-1958 (1960)
  • Tugas Kristen dalam Revolusi (1967)
  • Capita Selecta Masalah Hankam (1967)
  • Pengetahuan Militer Umum (1968)
  • Pengantar Ilmu Perang di Indonesia (1969)
  • Diskusi Tjibulan II: Dukungan dan Pengawasan Masjarakat dalam Pembangunan, 9-11 Djanuari 1970 (disusun bersama oleh Anwar Harjono, H. Rosihan Anwar, T.B. Simatupang) (1970)
  • Kejakinan dan Perdjuangan: Buku Kenangan untuk Letnan Djenderal Dr. T.B. Simatupang (1972)
  • Keselamatan Masakini [disusun oleh T.B. Simatupang, bersama S.A.E. Nababan dan Fridolin Ukur (1973)
  • Buku Persiapan Sidang Raya Dewan Gereja-Gereja Sedunia, 1975 (1974)
  • Ketahanan Nasional dalam Situasi Baru di Asia Tenggara: Ceramah pada tanggal 30 Juni 1975 di Gedung Kebangkitan Nasional, Jakarta (1975)
  • Ceramah Letnan Jenderal TNI (Purn) Dr. T.B. Simatupang di AKABRI Bagian Darat, tanggal 4 November 1981 [microform] (1981)
  • Pelopor dalam Perang, Pelopor dalam Damai (1981)
  • Arti Sejarah Perjuangan Kemerdekaan: Ceramah tanggal, 14 Oktober 1980 di Gedung Kebangkitan Nasional Jakarta (1981)
  • Iman Kristen dan Pancasila (1984)
  • Harapan, Keprihatinan dan Tekad: Angkatan 45 Merampungkan Tugas Sejarahnya (1985)
  • Kehadiran Kristen dalam Perang, Revolusi dan Pengembangan: Berjuang Mengamalkan Pancasila dalam Terang Iman (1986)
  • Percakapan dengan Dr. T.B. Simatupang (penyunting: H.M. Victor Matondang) (1986)
  • Peranan Angkatan Perang dalam Negara Pancasila yang Membangun (1980)
  • Peranan Agama-agama dan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam Negara Pancasila yang Membangun (1987)
  • Dari Revolusi ke Pembangunan (1987)
  • 70 tahun Dr. T.B. Simatupang: Saya adalah Orang yang Berhutang [penyunting: Samuel Pardede] (1990)
  • Penghayatan Kesatuan Bangsa dalam rangka Pembangunan Nasional sebagai Pengamalan Pancasila Menuju Tinggal Landas (1990)
  • Membuktikan Ketidakbenaran Suatu Mitos: Menelusuri Makna Pengalaman Seorang Prajurit Generasi Pembebas bagi Masa Depan Masyarakat, Bangsa, dan Negara (1991)

    Penghargaan T.B Simatupang    

  • Pahlawan Nasional 
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Biografi-tokohsejarah.blogspot.com

Post Comment