Pada saat bertugas di Jakarta, Presiden Soekarno menggelorakan Trikora
yang mengandung maklumat dikembalikannya Irian Barat dari kekuasaan
Belanda. K.S Tubun diikutsertakan dalam operasi militer merebut Irian
Barat. Keberhasilan dalam operasi militer tersebut menunjang
keberhasilan para personil yang terlibat. Dalam biografi AIP Karel
Satsuit Tubun dijelaskan, setelah kembali ke Jakarta dari Irian Barat,
Ia ditugaskan sebagai pengawal di kediaman Wakil Perdana Menteri, Dr. J.
Leimena. Secara bertahap K.S Tubun mengalami kenaikan pangkat menjadi
Brigadir polisi.
Pada situasi tersebut, Anggota Gerakan 30 September sedang merencanakan aksi pemberontakan dan merasa terancam atas keberadaan para Pimpinan Angkatan Darat. Anggota Gerakan 30 September membuat tahapan aksi dengan melakukan penculikan terhadap para perwira Angkatan Darat. Salah satu sasaran mereka adalah Jenderal A.H Nasution yang rumahnya bersebelahan dengan Dr. J. Leimena tempat K.S Tubun bertugas. Lintasan sejarah biografi AIP Karel Satsuit Tubun diketahui,sebelum melancarkan aksi ke kediaman Jenderal Nasution, mereka terlebih dahulu menyekap para penjaga rumah Dr. J. Leimena.
Saat terjadi peristiwa penyergapan tersebut, AIP Karel Satsuit Tubun ia mendapat tugas jaga pagi, maka Ia menyempatkan diri untuk tidur. Mendengar suara gaduh, K.S Tubun terbangun dan segera mengambil senjata dan menembakkan kepada gerombolan para penculik. Perlawanan tak terhindarkan dan terjadi saling baku tembakl antara dirinya dengan para penculik. Biografi AIP Karel Satsuit Tubun menginformasikan, karena perlawanan yang tidak seimbang, maka K.S Tubun pun tewas setelah peluru para penculik bersarang di tubuhnya. Sebuah aksi patriotik yang membuat namanya harum terkenang sepanjang masa di Negeri ini. Ia gugur sebagai pahlawan bangsa pada umur 36 tahun.
Segala jasa dan amal baiknya selalu terkenang, dan pemerintah melalui Keppres No.114/KOTI/1965 memutuskan K.S Tubun sebagai Pahlawan Revolusi bersama para Perwira Angkatan Darat yang menjadi korban keganasan pada peristiwa Gerakan 30 September. Pangkatnya juga mengalami kenaikan menjadi Ajun Inspektur Dua Polisi. Biografi AIP karel Satsuit Tubun juga menginformasikan tentang pengabadian namanya sebagai salah satu nama pangkalan udara yaitu Bandar Udara Karel Satsuit Tubun di Pelabuhan Ratu. Namanya juga terabadikan dalam Kapal Perang KRI Karel Satsuit Tubun dari fregat kelas Ahmad Yani.
Pada situasi tersebut, Anggota Gerakan 30 September sedang merencanakan aksi pemberontakan dan merasa terancam atas keberadaan para Pimpinan Angkatan Darat. Anggota Gerakan 30 September membuat tahapan aksi dengan melakukan penculikan terhadap para perwira Angkatan Darat. Salah satu sasaran mereka adalah Jenderal A.H Nasution yang rumahnya bersebelahan dengan Dr. J. Leimena tempat K.S Tubun bertugas. Lintasan sejarah biografi AIP Karel Satsuit Tubun diketahui,sebelum melancarkan aksi ke kediaman Jenderal Nasution, mereka terlebih dahulu menyekap para penjaga rumah Dr. J. Leimena.
Saat terjadi peristiwa penyergapan tersebut, AIP Karel Satsuit Tubun ia mendapat tugas jaga pagi, maka Ia menyempatkan diri untuk tidur. Mendengar suara gaduh, K.S Tubun terbangun dan segera mengambil senjata dan menembakkan kepada gerombolan para penculik. Perlawanan tak terhindarkan dan terjadi saling baku tembakl antara dirinya dengan para penculik. Biografi AIP Karel Satsuit Tubun menginformasikan, karena perlawanan yang tidak seimbang, maka K.S Tubun pun tewas setelah peluru para penculik bersarang di tubuhnya. Sebuah aksi patriotik yang membuat namanya harum terkenang sepanjang masa di Negeri ini. Ia gugur sebagai pahlawan bangsa pada umur 36 tahun.
Segala jasa dan amal baiknya selalu terkenang, dan pemerintah melalui Keppres No.114/KOTI/1965 memutuskan K.S Tubun sebagai Pahlawan Revolusi bersama para Perwira Angkatan Darat yang menjadi korban keganasan pada peristiwa Gerakan 30 September. Pangkatnya juga mengalami kenaikan menjadi Ajun Inspektur Dua Polisi. Biografi AIP karel Satsuit Tubun juga menginformasikan tentang pengabadian namanya sebagai salah satu nama pangkalan udara yaitu Bandar Udara Karel Satsuit Tubun di Pelabuhan Ratu. Namanya juga terabadikan dalam Kapal Perang KRI Karel Satsuit Tubun dari fregat kelas Ahmad Yani.
Karir Karel Satsuit Tubun
- Anggota Polri
- Polisi Brimob Pangkat Agen Polisi Kelas Dua
- Polisi Brimob Pangkat Agen Polisi Kelas Satu
- Polisi Brimob Brigadir Polisi
- Polisi Pangkat Ajun Inspektur Dua Polisi.
Post Comment