Biografi Pangeran Antasari
Pangeran antasari merupakan salah satu pahlawan nasional yang lahir pada tahun 1797 di daerah kabupaten banjar, Kalimantan selatan. Beliau merupakan salah satu pahlawan nasional yang menghabiskan hidupnya untuk mengusir Belanda dari Indonesia terutama di daerah banjar. Beliau sangat khawatir melihat kekrisuhan yang terjadi di kerajaan banjar yang semakin dikuasai oleh Belanda. Beliau diutus untuk melihat gerakan rakyat dan menghadapi berbagai hal untuk mulai mengusir Belanda dari tanah banjar. Berikut beberapa kisah tentang biografi pangeran antasari yang bisa kita teladani.
Pada tanggal 14 maret tahun 1862, pangeran antasari diberi sebuah gelar
oleh pemimpin kesultanan banjar pada waktu itu dengan gelar panembahan
amirudin khalifatul mukminin. Nama awal beliau bukanlah pangeran
antasari tetapi gusti inu kartapati. Orang tua dari pangeran antasari
adalah pangeran mas'ud dan ibunya adalah Gusti hadijah. Pangeran
antasari memiliki saudara perempuan yang bernama ratu antasari. Adiknya
menikah dengan seorang sultan yang bernama sultan muda abdurahman.
Tetapi suami adiknya meninggal terlebih dahulu sebelum mereka mempunyai
keturunan. Dalam biografi pangeran antasari, beliau tidak hanya dianggap sebagai kepala suku di banjar. Tetapi diberbagai tempat lainnya di Kalimantan.
Pada saat itu kepemimpinan banjar di pimpin oleh sultan hidayatullah,
tetapi kemudian sultan hidayatullah diasingkan di cianjur oleh Belanda.
Perjuangan selanjutnya diteruskan oleh pangeran antasari. Pada saat
itulah gelar panembahan amirudin khalifatul dicanangkan kepada pangeran
antasari yang berarti seorang pemimpin pemerintah, seorang panglima
perang dan juga pemuka agama. Dengan gelar tersebut, pangeran antasari
menjadi terus berjuang untuk mengusir Belanda dari banjar. Jika membaca
buku biografi pangeran antasari, anda dapat mengetahui cerita ini lebih
detail.
Pada tanggal 25 april tahun 1859 pangeran antasari dan pasukannya
menyerang tambang batu bara milik pemerintahan Belanda. Setelah kejadian
tersebut semakin banyak perpecahan peperangan yang terjadi di kota
banjar untuk melawan Belanda. Banyak sekali pos-pos Belanda yang
diserang oleh pangeran antasari dan pasukannya seperti di daerah
martapura, tanah laut, tabalong dan masih banyak lainnya. ada banyak
sekali perang yang diceritakan dalam biografi pengeran antasari.
Hal ini semakin membuat Belanda memperbanyak pasukannya dan akhirnya
pasukan pangeran antasari mengubah benteng pertahanannya didaerah muara
teweh.
Sudah berkali-kali pemerintahan Belanda menyuruh pangeran antasari untuk
menyerah. Tetapi beliau tidak pernah mau dan tetap ingin melawan
Belanda. Pada tanggal 11 oktober tahun 1862 pangeran antasari meninggal
dunia di tanah kampung bayan, bengkok karena sakit paru-paru dan cacar
yang dideritanya. Setelah terkubur hampir 91 tahun didaerah hulu sungai,
akhirnya makam pangeran antasari dipindahkan di daerah pemakaman
pahlawan perang banjar, Banjarmasin. Itulah beberapa cerita tentang
biografi pangeran antasari yang tidak pernah menyerah untuk mengusir
Belanda.
Penghargaan Pangeran Antasari
- Gelar Pahlawan Nasional SK No. 06/TK/1968 di Jakarta, tertanggal 27 Maret 1968
- Sumber : biografipahlawan.com
Post Comment